Info Film :
Produser : Novi Christina
Sutradara : Hanny R Saputra
Penulis : Armantono
Pemain : Nirina Zubir, Jonathan Mulia, Henidar Amroe, Ira Wibowo
Sinopsis :
Film ini menceritakan
Kikan (Nirina Zubir)
adalah gadis SMA
yang lincah, jahil dan suka menakut-nakuti teman-temannya. Akibat kejahilannya
tersebut, suatu hari ia terjatuh dan terbentur kepalanya sehingga pingsan.
Setelah pingsan, ia mendapat kemampuan paranormal
yang tidak dimiliki oleh orang lain yang ia rasakan melalui cermin. Kejadian
pertama yang dialaminya setelah pingsan adalah tidak dapat melihat bayangan
salah satu penjaga sekolah di cermin toilet
yang kemudian ditemukan Kikan sudah gantung diri di toilet.
Kejadian
berikutnya yang dialami Kikan adalah saat ia menginap di rumah tetangganya (Unique
Priscilla & Indra Brasco) karena ia dihantui oleh hantu
penjaga sekolah tersebut di rumahnya. Besoknya, tetangganya berniat pergi
liburan, dan sempat mengajak Kikan. Tapi Kikan menolak karena harus menjemput
ibunya di bandara. Saat tetangganya sekeluarga itu asyik bermain, tiba-tiba di
cermin Kikan kembali tidak melihat bayangan mereka sekeluarga. Di tengah
perjalanan, Kikan melihat keluarga tetangganya tadi berjalan ke lain arah,
dengan tubuh yang berdarah serta ekspresi wajah yang kosong. Ternyata telah
terjadi kecelakaan yang menyebabkan semua anggota keluarga tetangganya tersebut
meninggal. Kikan kemudian menyimpulkan bahwa siapapun yang bayangannya tidak
dapat dia lihat di cermin, maka orang tersebut akan meninggal dalam waktu
dekat.
Kikan
kembali mendapati kejadian yang sama dengan Ibu Yani (Henidar Amroe),
guru sekolah yang sangat disayanginya seperti ibunya sendiri. Ia tidak dapat
melihat bayangan Ibu Yani di cermin kecil miliknya. Kikan yang tidak ingin ibu
gurunya meninggal, berusaha mencegahnya sekuat mungkin, tetapi Ibu Yani
mengatakan bahwa semua manusia nantinya akan meninggal, dan bila dia memang
akan meninggal, berarti Kikan tidak akan bisa mencegahnya. Kikan akhirnya
merelakan Ibu Yani pergi dalam perjalanan ke Surabaya.
Besok malamnya, Kikan kembali melihat di televisi tentang kecelakaan yang
terjadi di jalan lintas Jakarta - Surabaya yang menimpa mobil yang ditumpangi
Ibu Yani.
Setelah
kematian Ibu Yani, Kikan dijauhi oleh teman-temannya karena dianggap
menyebabkan kematian gurunya. Kikan merasa sangat sedih, karena tidak ada yang
mau memahami keadaannya. Hanya Doni (Jonathan
Mulia), teman dekatnya yang sedari dulu menaruh hati pada Kikan,
tetap memperhatikan dan mau menerima Kikan. Di rumah, Kikan kembali dihantui
kejadian paranormal. Kikan yang sangat ketakutan, terpaksa menuju rumah Doni.
Di kamar Doni, Kikan menemukan begitu banyak surat cinta yang ingin dikirimkan
Doni kepadanya. Hal ini kemudian menumbuhkan rasa cinta di hati Kikan kepada
Doni, dan hubungan cinta mereka untuk sesaat berhasil menghilangkan rasa takut
Kikan.
Di
tengah hubungan cinta Kikan dan Doni, kejadian paranormal terjadi kembali. Hal
yang paling ditakutkan Kikan terjadi, yaitu ketika dia tak dapat melihat
bayangannya sendiri di cermin. Kikan menjadi guncang jiwanya dan berlari
melintasi jalan di kota tanpa berhati-hati, untung Doni sempat melihatnya dan
menyelamatkannya dari kecelakaan. Doni merawat dan menjaga Kikan di rumahnya,
namun Kikan yang mengetahui nasib yang menanti dirinya menjadi semakin
terguncang jiwanya. Kikan bahkan berusaha tidak tidur dengan memakan cabe rawit
karena takut pada kematian yang menunggunya bahkan saat dia sedang tidur. Kikan
dihantui mimpi buruk yang berkelanjutan, dan karena tak ingin menerima nasib,
Kikan memutuskan untuk mencari pertolongan paranormal. Kikan mengendarai
mobilnya dalam keadaan tidak sehat, membeli beberapa majalah
dan tabloid
misteri untuk menemukan alamat seorang paranormal. Kikan sibuk melihat majalah
sambil menyetir, mobilnya oleng tabrakan dan hancur. Kikan keluar terguncang
dari mobilnya, namun tertawa gembira karena dia tidak mati.
Kikan
bertemu dengan paranormal yang dicarinya (Leo Lumanto), yang berkata
bahwa Kikan tidak perlu takut dengan kematian, dan cinta sejatinya akan
memberinya daya hidup. Kikan yang masih gundah kembali kerumahnya, dan kaget
melihat rumahnya sedang dalam suasana duka. Kikan melihat banyak orang
berkumpul di rumahnya, teman-temannya, sampai ayah Kikan (Joshua
Pandelaki) yang hanya diam termenung dalam duka. Kikan mengira bahwa
ibunya (Ira Wibowo)
telah meninggal, ia menangis dan melihat ke dalam peti mati, terkejut karena
ternyata yang terbaring di dalamnya adalah Kikan sendiri. Ibu Kikan menangis
tersedu di samping peti. Kikan berusaha menggapai ibunya dan teman-temannya
tapi tidak dapat meraih siapapun. Doni juga datang dan mengenakan kalung yang
hendak dihadiahkannya pada jenazah Kikan. Kikan yang dalam keadaan terguncang
tak dapat menerima semua kejadian ini dan berlari keluar rumah, berpapasan
dengan sang paranormal dan mengetahui bahwa dia sebenarnya telah meninggal
dalam kecelakaan mobil yang menimpanya. Paranormal tersebut berpesan pada arwah
Kikan untuk menyelesaikan apa yang belum diselesaikan Kikan, untuk menyatakan
cintanya kepada orang yang dicintainya.